Saat ini produsen air minum dalam kemasan (AMDK) baik air mineral maupun demineral dikuasi oleh beberapa pemain besar. Acapkali, keberadaan pabrik-pabrik produsen AMDK membawa dampak yang buruk terhadap lingkungan, terutama terhadap ketersediaan air tanah di lingkungan sekitar pabrik, karena air yang diambil tidak sebanding dengan air yang dikembalikan lagi ke dalam akuifier.
Disisi lain, kita melihat, banyak sekali bermunculan, depot-depot air kecil disekeliling kita, umumnya, air bakunnya diambil dari mata air di pegunungan, yang dibawa dengan mobil tangki air, meskipun beberapa, terutama untuk depot yang memproduksi air RO, sumber air bakunya terkadang dari air tanah atau bahkan air pdam.
Dari kedua kondisi ekstrim diatas, kita dapat mengambil jalan tengah, yaitu dengan membentuk worker-coop yang memproduksi air minum RO dimana kapasitas produksinya dapat memenuhi kebutuhan satu desa atau kelurahan, worker-coop ini tentu saja harus didukung oleh platform-coop yang baik.
Beberapa keuntungan jika kita mengambil jalan tengah ini adalah :
- Tidak ada impor air baku dari wilayah lain, jadi, dampak buruk adanya pabrik-pabrik AMDK besar dapat dihindari
- Sebagian profit dari depot air minum skala desa/kelurahan digunakan untuk menjaga agar tabungan dan kualitas air tanah di desa/kelurahan tersebut tetap terjaga, dengan membuat sumur-sumur resapan, memonitor kualitas air tanah di sumur-sumur warga, melakukan penanaman pohon-pohon serta usaha-usaha lain untuk memperkecil koefisien run-off.
- Pemilik depot-depot amdk yang sudah ada dapat bersatu di depot ini, sebagai pemilik bersama.
- .......
... bersambung....
No comments:
Post a Comment